Minggu, 25 Agustus 2013

Usaha Itik Petelur Secara Intensif Untuk Menambah Pendapatan Mahasiswa Dalam Berwirausaha



I.     Pendahuluan

Perkembangan usaha peternakan unggas di Indonesia relatif lebih maju dibandingkan usaha ternak yang lain. Hal ini tercermin dari kontribusinya yang cukup luas dalam memperluas lapangan kerja, Peningkatan pendapatan masyarakat dan terutama sekali dalam pemenuhan kebutuhan makanan bernilai gizi tinggi. Salah satu usaha perunggasan yang cukup
berkembang di Indonesia adalah usaha ternak itik. Meskipun tidak sepopuler ternak ayam, itik mempunyai potensi yang cukup besar sebagai penghasil telur dan daging. Jika dibandingkan dengan ternak unggas yang lain, ternak itik mempunyai kelebihan diantaranya adalah memiliki daya tahan terhadap penyakit. Oleh karena itu usaha ternak itik memiliki resiko yang relatif lebih kecil, sehingga sangat potensial untuk dikembangkan.
Pada umumnya pemeliharaan itik petelur telah dilakukan sejak lama oleh masyarakat khususnya masyarakat pedesaan. Bagi mereka, itik petelur merupakan sumber mata pencaharian dalam kehidupan sehari - hari. Dan pada umumnya, masyarakat pedesaan memelihara itiknya dengan cara  digembalakan. Setiap pagi hingga sore peternak mengembalakan itik di sawah- sawah, sungai – sungai kususnya daerah yang berair untuk mendapatkan gabah- gabah yang tercecer, keong rawa, ikan dan binatang – binatang rawa yang bias di manfaatkan sebagai sumber pakan. Biasanya sistem pemeliharaan itik di pedesaan memang masih sangat sederhana. Namun, dari telur dan daging yang dihasilkan oleh itik peliharaannya, para peternak di pedesaan hasilnya memuaskan dan mampu memenuhi kebutuhan hidup keluargannya. Ternak itik telah menjadi salah satu pilihan usaha penyedia telur dan daging, sehingga dapat diandalan sebagai sumber gizi dan sumber pendapatan bagi masyarakat.
Telur dan daging masih menjadi produk utama dari usaha ternak itik, karena telur itik mengandung protein yang cukup tinggi yaitu pada bagian kuning telurnya kurang lebih (17%), pada bagian putihnya terdiri dari ovalbumin (putih telurnya) dan ovavitelin (kuning telur). Bagi masyarakat menengah ke bawah, telur dan daging itik merupakan alternatif terbaik untuk memenuhi kebutuhan pangan. Bila dibandingkan dengan daging sapi, daging itik jauh lebih murah. Dilihat dari segmentasinya, ragam bisnis itik di Indonesia dapat dibagi menjadi empat golongan besar, yaitu produksi, pascaproduksi, jasa pemasaran atau perdagangan, dan prasarana Keempat segmen bisnis ini dapat menjadi usaha interagsi maupun spesialisasi. Usaha dibidang produksi. di antaranya usaha ternak itik petelur, pedaging, penghasil telur, dan DOD.
Ternak itik petelur merupakan salah satu peluang yang cukup potensial dikembangkan dalam bisnis itik. Hal ini dikarenakan setiap tahun permintaan telur itik cenderung terus meningkat. Telur biasanya dijual ke pedagang pengumpulan atau langsung ke konsumen. Secara umum usaha ternak itik petelur dapat dilakukan dengan tiga sistem pemeliharaan, yaitu sistem tradisional (gembala) pemeliharaan itik petelur dengan sistem tradisional adalah pemeliharaan itik dengan cara mengembalakan itik ke sumber - sumber pakan seperti sawah- sawah. Sistem intensif tanpa air (kandang baterai) pemeliharaan itik dengan sistem kandang merupakan pemeliharaan itik secara intensif atau pemeliharaan tanpa air. Itik dipelihara di dalam kandang seperti layaknya ayam ras yang dipelihara di kandang baterai. Pada dasarnya sistem pemeliharaan di kandang baterai masih sedikit diterapkan oleh peternak. Namun, bukan berarti sistem ini tidak menguntungkan. Jika ingin memelihara itik dengan menggunakan kandang baterai, sebaiknya dalam skala usaha menengah dan besar serta menggunakan bibit unggul.

II.    Rencana Bisnis
Kegiatan usaha ini akan dimulai pada saat dana telah dikeluarkan dan dalam pelaksanaannya kegiatan usaha ini ditentukan berdasarkan kapasitas produksi dalam sekali produksi.
2.1. Deskripsi Usaha
Ä  Bidang Usaha
Bidang usaha kami merupakan usaha berjenis peternakan itik petelur.
Jenis Produk
Dalam usaha ini, produk yang kami tawarkan yaitu telur itik yang berkualitas dengan harga yang terjangkau dan untuk menambah pendapatan mahasiswa dalam berwirausaha.
Ä  Kegunaan, Keunggulan, Keunikan
a.       Kegunaan produk ini adalah menghasilkan telur itik yang berkualitas untuk menambah pendapatan mahasiswa dalam berwirausaha.
b.      Keunggulan produk telur itik ini, mempunyai setandar kualitas telur yang cukup  baik meskipun sistem pemeliharaannya masih tradisional.
c.       Keunikan produk dari usaha ini yaitu terletak dari segi penyusunannya karena telur itik yang kami hasilkan berasal dari itik yang berkualitas tinggi sehingga menghasilkan telur itik yang berkualitas tinggi.
Ä  Lokasi Usaha
Lokasi usaha dalam kegiatan ini yaitu berada di Konda tepatnya di BTN belakang Asrama Brimob kota Kendari. Tempat ini sangat cocok untuk usaha itik petelur dan telur tetas karena berada di lingkungan yang berrawa-rawa sehingga memudahkan kami dalam membudidayakan telur itik.
Ä  Waktu
Waktu yang dibutuhkan untuk satu kali siklus usaha dalam menghasilkan produk ini dapat dikondisikan sesuai kebutuhan dan juga permintaan konsumen.
Ä  Dampak Usaha Terhadap Lingkungan
a.       Dari segi ekonomi, produk ini dapat berdampak positif dengan harga yang terjangkau sehingga konsumen dapat menikmatinya.
b.      Dari segi social, usaha kami dapat diterima dimasyarakat karena usaha ini tidak menimbulkan kerusakan lingkungan terutama pada pencemaran kotoran ternak karena ternak ini digembalakan di area raw-rawa atau persawahan.
c.       Dari segi budidaya, usaha ini dapat menciptakan suatu produk yang mempunyai kualitas tinggi yang bertujuan untuk mendukung program produksi telur yang baik.
Ä  Resiko Bisnis
Dalam menjalankan sebuah usaha tentunya tidak akan terlepas dari yang namanya resiko baik itu resiko besar ataupun resiko kecil. Kami akan berupaya semaksimal mungkin dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan usaha ini agar masalah resiko bisnis dapat kami atasi.
2.2. Rencana Pemasaran
Ä  Target Konsumen
Selain digunakan sendiri untuk  produksi telur , kami juga akan menjual ke konsumen di sekitar pasar-pasar dan warga Kota Kendari pada umumnya.
Ä  Wilayah Pemasaran
Daerah cakupan pemasaran produk kami meliputi wilayah Kota Kendari dan Kabupaten Konawe Selatan .
Ä  Situasi Persaingan
Situasi persaingan untuk usaha kami, belum begitu besar. Mengingat usaha telur itik belum begitu tergalakkan. Sehingga proses pemasaran produk kami akan berjalan lancer meskipun perlengkapan yang kami gunakan masih sangat sederhana dan kami yakin akan menciptakan produk yang lebih baik dan berkualitas tinggi.
Ä  Jumlah dan Harga Produk
Tabel 1. Rincian Jumlah dan Harga Produk

No
Nama Produk
Jumlah Produk/Bln
Harga (Rp)/kg
Jumlah (Rp)
1
Itik Dara Mojosari
100 ekor
48.500/ekor
4.850.000

 Aspek Teknis
-          Pakan
Usaha dalam pembesaran itik petelur ini, direncanakan pakan yang diberikan berupa pakan jadi pemberiannya secara adbilitium berdasarkan kebutuhan konsumsi perhari.  Jenis pakan yang diberikan adalah pakan komersial kosentrat, dedak dan tambahan pakan lainnya seperti gabah, keong dan ikan-ikan kecil. Pakan komersial kosentrat dapat diperoleh di toko unggas terdekat di Kota Kendari (Bintari dan Unggas Mandiri) sedaqngkan untuk gabah, keong dan ikan kecil dapat di peroleh di sawah atau rawa-rawa.

-          Kandang
Kandang itik yang digunakan dalam usaha ini adalah kandang litter.  Tata letak kandang agar dapat mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang.  Desain layout, kapasita dan materi bangunan kandang terutama lantai dan atap kandang.  Semuanya itu harus diperhatikan dalam rangka mempermudah alur kegiatan pemeliharaan, Kandang yang baik juga harus memberikan kenyamanan pada itik petelur agar bisa berkembang secara optimal. Perlengkapan berupa tempat makan, dan tempat minum.
Pemeliharaan
·         Sanitasi dan tindakan preventif
Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini untuk mewaspadai timbulnya penyakit.
·         Pengontrolan penyakit
Pengontrolan penyakit dapat dilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh. Cacat ditangani sacara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada itik. Pemberian vaksinasi akan diberikan seperlunya.
·         Hasil panen
Hasil panen utama itik petelur adalah telur itik. Hasil tambahan berupa induk afkir, itik jantan sebdagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanaman yang berharga.

-          Bibit
Ternak itik yang dipelihara harus benar-benar merupakan ternak unggul yang telah diuji keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak yang diharapkan. Dalam usaha ini jumlah itik petelur  yang akan diusahakan direncanakan sebanyak 100 ekor/periode.  Selama periode pertama bibit (DOD) yang baru saja tiba dari pembibitan, hendaknya ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Adapun penanganannya sebagai berikut: bibit diterima dan ditempatkan pada kandang brooder (indukan) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam brooder adalah temperatur brooder diusahakan yang anak itik tersebar secara merata, kapasitas kandang brooder (box) untuk 1 m2 mampu menampung 50 ekor DOD, tempat pakan dan tempat minum sesuai dengan ketentuan yaitu jenis pakan itik fase stater dan minumannya perlu ditambah vitamin/mineral.
-          Kapasitas Produksi
Usaha itik petelur ini mempunyai kapasitas produksi yang cukup besar. Jika diansumsikan produksi telur itik per-ekor selama sebulan adalah 20 butir  berarti dalam jangka waktu setengah tahun kami dapat memproduksi pupuk sebesar 120 butir dan jika waktunya mencapai 1 tahun maka produksi telur sebesar 240 butir .
2.1.  Aspek Finansial
-          Biaya Investasi
Investasi merupakan penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relative panjang biaya ini tetap dikeluarkan oleh peternak walaupun total produknya berubah nilainya akan tetap.  Komponen yang terkandung dalam biaya kebutuhan investasi biasanya sesuai dengan jenis usaha yang akan dijalankan.  Secara umum komponen biaya kebutuhan investasi adalah biaya pra-investasi yakni biaya pengurusan izin usaha.  Komponen kedua yakni biaya aktiva tetap yang berwujud yaitu tanah, mesin-mesin, bangunan, peralatan dan aktiva tidak berwujud yaitu merek dagang, lisensi dan aktiva tidak berwujud lainnya.

-          Biaya Oprasional
Biaya operasional adalah biaya tidak tetap dalam usaha pemeliharaan itik petelur.  Biaya operasional adalah upah tenaga kerja/karyawan, biaya listrik, biaya komunikasi, air, biaya pemeliharaan, pajak, biaya pemasaran dan biaya-biaya lainnya.

-          Modal Usaha
Modal yang akan kami gunakan nantinya untuk membuka usaha adalah sebesar Rp. 14.600.000  Modal tersebut digunakan untuk mengembangkan usaha peternakan itik ini yaitu itik petelur dengan modal yang akan digunakan adalah sebesar Rp. 14.600.000
Ä  Usaha Itik Petelur
§  Kandang (atap, bambu, tempat makan dan minuman itik) Rp. 4.000.000
§  Pakan selama 5 bulan Rp. 3.250.000 (Itik diumbarkan jadi untuk makanannya tidak terlalu banyak menghabiskan makanan tambahan)
§  Harga itik yang sudah siap bertelur Rp. 4.850.000
§  Sewa lahan 5 bulan Rp. 2.500.000
Sumber biaya untuk memenuhi kebutuhan investasi dapat digunakan biaya sendiri.  Modal usaha pemeliharaan itik petelur ini berasal dari modal sendiri sebanyak Rp.14.600.000
-          Analisis Keuangan
Analisis keuangan digunakan untuk memperoleh gambaran financial mengenai biaya usaha dan pendapatan, kemampuan usaha untuk membayar kredit, serta kelayakan usaha.  Ketiga hal tersebut memerlukan dasar-dasar perhitungan yang diasumsikan berdasarkan hasil survey dan pengamatan lapangan.  Analisa aspek keuangan diawali dengan menetapkan berbagai asumsi yang berhubungan dengan rencana usaha seperti pada tabel 1.  Selanjutnya dilakukan penyusunan kebutuhan dana baik untuk pembelian peralatan maupun biaya operasional dalam usaha tersebut dan proyeksi laba rugi serta arus kas usaha.
Dengan mengetahui hasil analisa keuangan, yaitu analisa net present value (NPV) dari setiap rupiah yang diperoleh pada masa datang, Internal Rate of Return (IRR) atau tingkat bunga pengembalian modal, lamanya waktu kembali modal (payback period), berapa besar tingkat rasio pendapatan dibanding beban (benefit and cost rasio), serta analisa sensitivitas maka prospek pembiayaan usaha ini dapat diketahui.

-          Harga Pasar dan Pendapatan
Harga pasar dan pendapatan proyek menghasilkan output berupa, penjualan telur adalah Rp.60.000/rak, serta penjualan kotoran atau limbah ternak yang sudah diolah menjadi pupuk seharga Rp.35.000/karung. Penjualan itik afkir Rp. 35.000/ekor . Pendapatan dari penjualan telur itik selama 1 periode pembesaran dengan mortalitas 5% adalah Rp.2.000 x 85 butir/hari x 30 hari = Rp.5.100.000,-.  Penjualan pupuk perbulan adalah Rp.350.000,-.

-          Analisis Usaha
Tabel 2. Kebutuhan investsi
No
Keterangan
Unit
Jumlah (Rp)
Jumlah (Rp)
1
Tempat pakan
4 buah
50.000
200.000
2
Kandang
1 buah
4.000.000
4.000.000
3
Peralatan lain-lain
-
100.000
100.000
Jumlah
4.300.000







Tabel 3. Biaya operasional per periode pemeliharaan
No
Keterangan
Unit
Jumlah (Rp)
Jumlah (Rp)
1
Penyusutan tempat pakan
4
25.000
100.000
2
Penyusutan kandang
1
2.000.000
2.000.000
3
Penyusutan peralatan lain-lain
-
50.000
50.000
Total biaya tetap
2.150.000
4
Pembelian Itik Dara
100 ekor
48.500
4.850.000
5
Pakan Itik Dara selama 5 bulan
100 ekor
6.500
3.250.000
6
Obat-obatan
4 pak
22.000
88.000
7
Sewa lahan
5 bulan
500.000
2.500.000
8
Biaya komunikasi dan lain-lain
-
100.000
100.000
Total biaya variable
10.788.000

-          Biaya operasional per periode
     = Total biaya tetap + Total biaya variable
     = Rp 2.150.000+ Rp 10.788.000
     = Rp 12.938.000

-          Penerimaan Per periode
     - Penjualan telur itik 85 butir x Rp 2.000 x 75hari/periode = Rp 12.750.000
     - Penjualan kotoran ayam 10 karung x Rp 35.000  = Rp 350.000       +
       Total penerimaan                                                = Rp 13.100.000

-          Keuntungan
     Keuntungan per Satu periode = Total penerimaan-Total biaya operasional
                                                     = Rp 13.100.000 – 12.938.000
                                                     = Rp 162.000



-          B/C Rasio
     B/C      = Pendapatan/Biaya
                 = 13.100.000
                    12.938.000

                 = 1,01

·         Dari hasil B/C rasio diatas dapat disimpulkan bahwa usaha itik petelur akan mengalami keuntungan dan keberlanjutan usaha karena hasil B/C rasionya di atas 1.

Tidak ada komentar: